Kisah Teladan Rasul Saw. | Wanita Tua Miskin


KEPEDULIAN NABI TERHADAP FAKIR MISKIN 

Salah satu yang menonjol dari Rasulullah SAW adalah sikap beliau yang lemah lembut dan sangat berempati dengan fakir miskin. Sebagai seorang pemimpin, beliau sendiri mengesankan diri sebagai orang miskin. Sehari-hari beliau memakai pakaian katun atau wol yang sederhana, tinggal di rumah yang sederhana dan makan minum dengan hidangan yang sederhana pula. Kepedulian Nabi Muhammad SAW terhadap fakir miskin merupakan salah satu teladan utama dalam kehidupan beliau. Rasulullah SAW selalu menunjukkan kasih sayang, empati, dan perhatian besar kepada orang-orang yang lemah dan membutuhkan, Nabi Muhammad SAW dikenal sangat dermawan. Beliau tidak pernah menolak orang yang meminta bantuan. Jika memiliki sesuatu, beliau akan memberikannya; jika tidak, beliau akan berusaha mencarikan bantuan dari sahabat lain. Beliau sangat menerapkan pola hidup yang serderhana, walaupun beliau seorang pemimpin dan Rasul, Nabi Muhammad Saw. hidup dengan sangat sederhana. Beliau tidak berlebihan dalam makanan, pakaian, atau tempat tinggal agar tetap dekat dengan kaum miskin dan tidak menimbulkan kesenjangan sosial.

Dikisahkan dalam Sirah Nabawiyah, seorang perempuan tua sedang melintasi gurun pasir membawa beban yang amat berat. Nenek tua itu tampak kepayahan, namun ia tetap berusaha membawa barang bawaannya dengan sekuat tenaga. Tak lama kemudian, seorang laki-laki muda datang menawarkan diri untuk membantu mengangkat bawaannya. Perempuan tua itu menerima tawaran tersebut dengan senang hati. Laki-laki itu pun mengangkat bawaannya kemudian mereka berjalan beriringan. "Senang sekali kamu mau membantu dan menemani, saya sangat menghargainya", kata perempuan itu. Ternyata perempuan tua ini senang bercerita kepada orang lain. Laki-laki itu pun dengan sabar mendengarkan sambil tersenyum tanpa pernah menginterupsinya. Suatu saat nenek tua itu berkata pada laki-laki tersebut: "Anak muda, selama kita berjalan bersama, saya hanya punya satu permintaan. Jangan berbicara apapun tentang Muhammad! Gara-gara dia, tidak ada lagi rasa damai dan saya sangat terganggu dengan pemikirannya. Jadi sekali lagi, jangan berbicara apapun tentang Muhammad!”. Nenek tua itu melanjutkan curhatnya: "Orang itu benar-benar membuat saya kesal. Saya selalu mendengar nama dan reputasinya kemanapun saya pergi. Dia dikenal berasal dari keluarga dan suku yang terpercaya, tapi tiba-tiba dia memecah belah orang-orang dengan mengatakan bahwa tuhan itu satu". "Dia menjerumuskan orang yang lemah, orang miskin, dan budak-budak. Orang-orang itu berpikir mereka akan dapat menemukan kekayaan dan kebebasan dengan mengikuti jalannya. Dia merusak anak-anak muda dengan memutarbalikkan kebenaran. Dia meyakinkan mereka bahwa mereka kuat dan bahwa ada suatu tujuan yang bisa diraih. Jadi anak muda, kamu jangan sekali-kali berbicara tentang Muhammad!” Tak lama kemudian, mereka sampai ke tempat tujuan. Laki-laki itu menurunkan barang bawaannya. Perempuan tua itu menatapnya sambil tersenyum penuh terima kasih. "Terima kasih banyak, anak muda. Kamu sangat baik. Kemurahan hati dan senyuman kamu itu jarang saya temukan. Biarkan saya memberi kamu satu nasihat. Jauhi Muhammad! Jangan pernah memikirkan kata-katanya atau mengikuti jalannya. Kalau kamu lakukan itu, kamu tidak akan pernah mendapatkan ketenangan. Yang ada hanya masalah," kata nenek tua itu. Ketika laki-laki itu berbalik menjauh, perempuan itu menghentikannya, "Maaf, sebelum kita berpisah, boleh saya tahu namamu?" Lalu laki-laki itu memberitahukannya dan betapa terkejutnya nenek tua itu.

"Maaf, apa yang kamu bilang? Kata-katamu tidak terdengar jelas. Telinga saya semakin tua, terkadang saya tidak bisa mendengar dengan baik. Kelihatannya lucu, saya pikir tadi saya mendengar kamu mengucapkan Muhammad". "Saya Muhammad," laki-laki itu mengulang kata-katanya lagi kepada perempuan tua itu. Perempuan itu terpaku memandangi Rasulullah SAW . Tak berapa lama keluar kata-kata dari mulutnya, "Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya." Nenek tua itu pun besyahadat memeluk Islam. Begitulah kemuliaan akhlak baginda Rasulullah SAW . Hanya dengan dua kata dari mulut beliau mulia dan dibekali kerendahan hati, kesabaran, dan kewibawaan, seorang perempuan tua yang sebelumnya sangat membencinya berbalik menjadi mencintainya dan memeluk Islam.

Begitulah kemuliaan akhlak baginda Rasulullah SAW. Hanya dengan dua kata dari mulut beliau mulia dan dibekali kerendahan hati, kesabaran, dan kewibawaan, seorang perempuan tua yang sebelumnya sangat membencinya berbalik menjadi mencintainya dan memeluk Islam

Kisah ini menunjukkan betapa besar belas kasih Rasulullah kepada kaum fakir dan miskin.   Rasulullah SAW merupakan figur pemimpin yang layak untuk diteladani oleh setiap umat Islam. Dalam diri beliau memang berkumpul seluruh akhlak yang terpuji sehingga oleh Allah SWT beliau dikaruniai gelar sebagai uswatun hasanah atau suri tauladan yang baik,

Dari kisah teladan Nabi Muhammad yang saya ceritakan,  kepedulian terhadap fakir dan miskin bukan hanya bentuk kebaikan, tetapi juga ibadah yang mendekatkan kita kepada Allah SWT. Dengan menolong sesama, kita menumbuhkan cinta kasih, persaudaraan, dan kedamaian ketenangan dalam kehidupan kita sendiri dan juga orang lain.

Semoga kita mampu meneledani prilaku dan kepedulian nabi terhadap orang fakir miskin, kita mulai dari yang sederhana di lingkungan kita.

Post a Comment

0 Comments