Menyusun Laporan Hasil Kunjungan

Format Laporan Hasil Kunjungan klik saja

Dokumentasi Kunjungan ke Gubuk Baca Pondoh, klik saja

Perhatikan contoh laporan hasil kunjungan berikut;


Nama         :    …………………………………………….

No Absen  :    …………………………………………….

Kelas          :    ……………………………………………

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

MUSEUM KAILASA

1.      Pendahuluan

Pelaksanaan kunjungan museum merupakan program kegiatan wajib kunjung museum yang diajukan oleh sekolah kepada Dinas Dikpora. Kunjungan museum ini diikuti oleh seluruh OSIS SMA N 1 Bantul, yang semuanya terdiri dari kelas XI. Dipilihnya Museum Kailasa karena tempat ini adalah tempat yang tepat sebagai objek kegiatan pengamatan bagi siswa dan siswi karena dapat memberikan pengetahuan mengenai semua informasi yang berkaitan dengan budaya yang terdapat di Dieng.

Dipilihnya obyek Museum Kailasa karena disana sebagai wahana pelestarian budaya Jawa masa lalu yang luhur yang harus di lestarikan. Hal ini juga sangat penting bagi para pelajar karena selain berlibur para pelajar juga dapat berwisata dan juga bisa menambah wawasan dan pengetahuan.

2.      Tujuan

 

-       Untuk sarana pendidikan.

-       Untuk mengetahui sejarah terbentuknya dataran tinggi Dieng

-       Untuk mengetahui macam-macam peninggalan di museum Kaliasa.

-       Mendapatkan banyak informasi mengenai objek-objek wisata di Dieng.

-       Dan juga sebagai sarana rekreasi siswa

 

3.      Hasil Kunjungan

Dataran Tinggi Dieng merupakan salah satu yang tertinggi kedua didunia setelah Tibet / Nepal, dan yang terluas di Pulau Jawa. Dieng terletak pada posisi geografis 7’ 12’ Lintang Selatan dan 109 ‘ 54’ Bujur Timur, berada pada ketinggian 6.802 kaki atau 2.093 m dpl. Secara administratif, Dieng mencakup Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Dan Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Letaknya yang juga berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

Dieng adalah wilayah vulkanik aktif dan dapat dikatakan sebagai gunung api raksasa. Kawah-kawah kepundan banyak dijumpai di sana. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000m di atas permukaan laut. Suhu di Dieng sejuk mendekati dingin, berkisar 15—20 °C di siang hari dan 10 °C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0 °C di pagi hari dan memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas “embun racun” karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.

Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata Bahasa Kawi: “di” yang berarti “tempat” atau “gunung” dan “Hyang” yang bermakna “Dewa”. Dengan demikian, Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam. Nama Dieng berasal dari bahasa Sunda karena diperkirakan pada masa pra-Medang sekitar tahun 600 Masehi, daerah itu berada dalam pengaruh politik Kerajaan Galuh. ‘Surga Dieng’ yang pada masa kerajaan Chandra Gupta Sidhapala, oleh umat Hindu, diyakini sebagai poros dunia. Ketika itu, Sang Hyang Jagadnata memindahkan ‘gunung kosmik’ Meru dari India ke Gunung Dieng. Sebagai ibukota kerajaan, ketika itu, Dieng (surga para hyang) tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tapi juga pusat spiritualitas dan peradaban.

Dulu diperkirakan terdapat 200 candi di seputar Dieng. Tapi karena bencana alam tinggal 8 yang tersisa. Candi-candi ini didirikan oleh Kerajaan Kalingga dari dinasti Sanjaya. Dalam kitab Raja Sanjaya ada disebut-sebut kata ‘Dieng’ yang dikatakan merupakan tempat paling baik untuk memuja Dewa Siwa. Jadi candi-candi itu dibuat untuk memuja Dewa Siwa. Siwa adalah dewa perusak. Dipuja agar ia tidak merusak kehidupan manusia. Ditengah-tengah dataran tinggi Dieng dahulu terdapat tempat pemujaan dan asrama pendidikan Hindu tertua di Indonesia. Sebagai bangunan suci tersebut sampai sekarang dapat kita saksikan dengan adanya candi beserta puing-puing bekas Vihara.

 

4.      Waktu dan Tempat Kegiatan

Wawancara dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal            :    ………………………………………………………..

Waktu                      :    ……………………………………………………….

Tempat                     :    ……………………………………………………….

 

5.      Kesimpulan

Kegiatan kunjungan sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi khususnya siswa-siswi SMA N 1 Bantul Yogyakarta

-       Dengan adanya kegiatan kunjungan ini siswa dapat menambah ilmu pengetahuan.

-       Kegiatan kunjungan Menambah pengalaman.

-       Dapat mengembangkan potensi,etika,estetika, dan pratika.

-       Menumpukkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.

 

6.      Saran

Dengan terselesainya karya tulis ingin mengemukakan beberapa saran yang kiranya berguna bagi siswa siswi kelas XI. Adapun sarannya yaitu:

  1. Pada waktu melaksanakan kunjungan hendaknya mencatat hal penting yang ada di objek.
  2. Berhati-hati dalam kunjungan karena lokasi kunjungan adalah museum, jangan sampai merusak barang.
  3. mengikuti tata tertib museum.

Post a Comment

0 Comments